Penulis:
Pramoedya Ananta Toer
Penerbit:
Lentera Dipantara
Midah: Si Manis Bergigi
Emas merupakan novel yang terbilang cukup ringan di antara beberapa karya
Pramoedya Ananta Toer yang lain. Ditulis sekitar tahun lima puluhanan, dengan
132 halaman yang menceritakan Midah—sang tokoh utama—yang merupakan anak tunggal
yang lahir di keluarga fanatik beragama. Ia digambarkan memiliki kehidupan yang
sempurna, cinta dari orang tua, harta, kehormatan, serta
kecantikan. Hingga, suatu saat ia memiliki banyak adik dan perhatian orang
tua tidak lagi terfokus padanya. Hal itu lantas mengubah perlahan
kehidupannya sebagai anak emas dan ia mulai mencari kebahagiaan di luar rumah
tanpa mendapatkan sedikit pun kekhawatiran dari orang tuanya.
Namun karena
kefanatikan orang tua Midah terhadap agama, Midah yang tidak lagi mendapatkan
perhatian, malah juga diperlakukan dengan ketidakmengertian. Hal-hal sederhana
yang dianggap tidak pantas, ditanggapi oleh kemurkaan berlebihan bapaknya, pun
tanpa mendapat sedikit perhatian dari ibunya yang dengan mata kosong tanpa
berbuat apa-apa. Jarak perasaan antara Midah dan orang tuanya kian kontras,
terutama pada bapak yang dulu selalu memanjakannya dan dekat di hatinya seakan
tak dikenalinya lagi. Sekarang yang ada hanya rasa takut dan ketidakadilan.
Waktu berselang, Midah
menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya, yang ternyata tidak baik. Ia kabur
dari rumah dengan membawa kandungan. Ia lebih memilih menerjang kerasnya hidup
daripada harus pulang ke rumah orang tuanya. Perjalanan kehidupan manusia yang
bertahan hidup harus dengan tanpa rasa malu pun dimulainya.
Buku ini menceritakan
bagaimana yang terlihat benar tidak selalu benar, serta kesalahan yang juga
tidak selalu salah, juga yang terlihat baik mungkin tak lebih baik daripada
yang terlihat buruk. Begitu kesahnya, kehidupan yang saling terkait dan manusia
adalah korban yang ingin menang dalam saling menyalahkan, tapi tak pernah bisa.
Ibarat kata, Midah adalah produk zaman yang kalah secara moral namun
menjadikannya manusia bebas dan humanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar